Along The Journey of Pregnancy

It's been 38 weeks now my baby...

Anakku...
Sejak pertama kali melihat dua garis merah di stick tespack itu, kau tahu betapa membuncahnya rasa bahagia ini. 8 bulan aku menunggu momen-momen bahagia ini, pernah sekali aku merasakan kegagalan kehamilan, dan itu amat sangat menyedihkan. Aku membenci pertanyaan2 orang2 "udah isi belum?", that's the most annoying question. Mungkin maksud mereka perhatian, tapi rasanya seperti tamparan secara tidak langsung kenapa belum hamil juga (lebay #1).

Anakku....
Bulan pertama kehadiranmu hampir tidak kusadari. Aku dan papamu sibuk jalan-jalan kesolo dan jogja tempat eyang uyut. sebenarnya aku mulai merasa ada yang aneh dengan badan ini. koq gampang banget lemes, koq jadi sensi sama bau-bauan, koq ga begitu semangat jajan di solo padahal niat utama kesana ya pengen puas-puasin jajan. Tapi aku ga mau ge er duluan, aku tau banget rasanya megang stick tespack dengan rasa hampa kala yg muncul bukan dua garis tapi satu garis saja, karena itu yg hampir selalu aku lakukan tiap bulan. Jujur, aku udah mulai males bli tespack, takut menghadapi rasa kecewa, takut nangis bombay di kamar mandi (lebay #2).

Anakku...
Bulan kedua dan ketiga setelah aku mengetahui keberadaanmu, tidaklah semudah yang aku kira. aku benar-benar kehabisan akal menghadapi rasa mual yang luar biasa, sehari-hari aku cuman makan biskuit dan lontong, aku tau kamu butuh asupan bergizi di masa-masa krusial perkembanganmu, tapi maafkan aku nak, aku tidak sanggup menegak walau cuman segelas susu sehari, apalagi vitamin2 yang ukurannya raksasa itu susah sekali tertelan ditenggorokan. Aku bukannya tidak berusaha memberikanmu makanan sehat nak, aku berusaha makan, tapi apa daya hormon 'sialan' ini memaksa setiap makanan yang masuk selalu keluar lagi, it's really painful nak, believe me (kali ini ga lebay, beneran)

Anakku...
Bulan keempat, kelima dan keenam, aku masih juga didera rasa mual dan muntah. orang2 bilang rasa mual itu cuman sampe bulan keempat, bahh....kenyataannya hal itu tidak berlaku untuk aku. aku sampai harus mencarikan tukang masak buat papamu, kasian dia setiap hari hanya makan itu2 saja karena aku sama sekali ga bisa berhadapan dengan kompor, walau cuma masak air (lebay #3). Alhamdulillah ada tetangga kita yang bisa bantu masakin, dan aku bayar perminggu. Tapi ternyata dari hari kehari, papamu mulai bosan dengan masakan orang lain, sehingga masuk bulan ke enam aku memaksakan diri juga kembali berhadapan dengan kompor. Kau tau, betapa bahagianya aku waktu berhasil bikin sarapan pertama sendiri setelah sekian lama vakum dari dunia masak-memasak? waaaw luar biasa, walaupun cuman bikin telor dadar (lebay #4).

Anakku...
Kau tahu yang paling membahagiakan adalah saat2 dimana aku mulai merasakan gerakanmu, Allahu Akbar...merasakan tendanganmu untuk pertama kalinya di minggu ke-20 adalah saat-saat yang ga akan bisa aku lupakan, aku kaget, tercengang, bahagia....ohh ini toh rasanya tendangan bayi. papamu sampai iri karena ga bisa merasakan sendiri, apalagi kamu suka malu-malu kucing kalo papa naro tangannya di perutku. Hari demi hari, kamu mengisi hari-hariku dengan tendangan, sikutan, gowesan, ngulet, dan entah gerakan apalagi yang kamu lakukan didalam. tapi aku bahagia nak dengan semua itu, sebentar saja kamu ga gerak rasanya ada yg hilang, aku takut kamu kenapa2 didalam, aku mulai parno kamu kelilit tali pusat dan berbagai keparnoan lainnya.

Anakku...
kini sudah lebih dari 9 bulan kita bersama, aku mulai cemas campur bahagia menantikan kehadiranmu. Aku sudah siap mempertaruhkan nyawa sekalipun di ruang bersalin demi kamu (lebay #5). Jadi jangan biarkan aku menunggu lama-lama ya nak. Semua perlengkapanmu sudah aku dan papamu siapkan sebaik mungkin. baju2mu sudah aku cuci setrika dengan wangi. Eyangmu sudah mulai beres2 rumah untuk persiapan menyambut kehadiranmu, dan aku yakin papamu juga sudah mempersiapkan metal menemaniku melahirkanmu.

Anakku...
Kelak jika kau sudah lahir, jadilah kebanggaan bagi aku dan papamu serta seluruh keluarga kita. Jadilah anak yang pandai dan shaleh/ shalehah. ambil semua yang baik-baik dari aku dan papamu dan tinggalkan semua yang buruk-buruk dari kami. Aku dan papamu akan memberikanmu nama yang indah yang sekaligus menjadi harapan kami kepadamu.

See u soon baby

Lovely Mom

Menulis ini sambil berurai air mata (lebay#6)



Comments

Popular posts from this blog

Alhamdulillah 'Ala Kulli Ni'mah

Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN)

Melahirkan Dengan BPJS Kesehatan