Kapan Nambah?

Nambah Anak maksudnya..
Sesungguhnya pertanyaan jenis ini masuk ke dalam kategori pertanyaan yang paling malesin sedunia, sama kaya pertanyaan kapan merit?kapan punya anak?

Jadi kapan? wallahu a'lam bi shawab...manusia boleh berencana Allah yang menentukan (sok diplomatis), kalau berencana sih pengennya pas Mustafa udah 3 tahun nanti, tapi koq yaa belakangan mikir2 lagi yakin nih? yakin...ga yakin...yakin....ga yakin (ngitungin kancing).

Kalau dulu pas pengen punya anak pertama, rasanya gue ga pake banyak pertimbangan deh. Pokoknya pengen cepet punya anak ajaa...dan masa2 menunggu hamil (lagi) pasca kuret itu adalah masa-masa paling menyiksa deh. I don't ever care about financial thingy, pasti adalah nanti rejekinya anak (konon begitu kata kebanyakan orang). I Don't ever care about parenting thingy, yaah itumah insting ya pasti bisalah jadi orang tua (sok tau). Kenyataanya pas Mustafa lahir, gw kaya ditabok, busettt ga gampang yaa ternyata. Kesampingkanlah soal idealis tetek bengek lahiran macem pengen lahiran normal yang ternyata jadi sc juga, soal IMD yang kaga kesampean, soal ASI yang ga bisa eksklusif....beyond that i have a HUGE concern about being parent, especially MOM that is not as easy as i predicted.

Menit pertama setelah Mustafa lahir gw masih blank...omaigot gw udah jadi Ibu sekarang, that thing inside of me for almost 10 months is a real human (suwer, ga boong...gw beneran mikir gini pas denger Mustafa eaa...eaaa nangis)...what should i do? what should i do?...dan selama sebulan pertama setelah lahiran itulah saat terberat dalam hidup gw. Dari semua literatur dan forum2 yang gw sambangin sebelum lahiran ga ada yang bisa ngegambarin secara detail proses setelah sahih jadi seorang Ibu sampai kita merasakannya sendiri. Perasaan bahwa sekarang ada Manusia yang bergantung hidupnya sama kita dan dia adalah separuh hidup kita itu yang ga bisa digambarkan dengan kata2. it was mixed feeling antara kebahagiaan, kecemasan, dan kalau boleh jujur ada sengsaranya juga.

Hamil itu ngangenin, mual2 nya juga walopun benci tapi ga akan nolak untuk merasakannya lagi, kontraksi mau lahiran itu najesss banget tapi juga ga bikin kapok...masalahnya adalah i am about to contribute in creating a new life of Human. Beban moril nya berat menn...ga cuman hamil, ngelahirin, netekin dll tapi juga membesarkan dia menjadi seseorang yang baik, dan kalo ada yang bilang setiap anak ada rejekinya itu bukan berarti lo nunggu kucuran duit begitu saja dari langit pas anak lahir kan. you have to work hard for it. It is called responsibility. Sampe sedetil apapun tentang anak adalah concern bagi Ibunya. Wong anak gw ga pup 3 hari aja gw sampe kepikiran, contohnya. dan kalau gw nambah satu anak lagi berarti gw harus siap2 tanggung jawab ini akan berlipat dua. i don't mind actually, but i do think that i have to prepare my self for that.


Comments

Popular posts from this blog

Alhamdulillah 'Ala Kulli Ni'mah

Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN)

Melahirkan Dengan BPJS Kesehatan